Monday, September 29, 2008
Selamat Idul Fitri
Duh...lega.
Tumpukan kue di rumah mulai berkurang sedikit demi sedikit. Kulkas yang semula penuh sesak dengan kue, sampai tak ada ruang untuk persediaan frozen food untuk lebaran, sekarang mulai bisa kelihatan isinya.
Tadi pagi ketika Nirwana pick-up kiriman kue kue terakhir rasanya legaaa banget.
Tinggal mau maskeran, luluran, spa, refleksi dll setelah hari hari panjang penuh dengan begadang selama bulan puasa ini. Thanks Nirwana courier, for being such a great partner. Semoga cepat punya armada mobil berpendingin ya.

(sisa tumpukan kue hari di hari terakhir delivery)

Hari hari menjelang Lebaran begini, semua usaha kecil owner nya langsung turun tangan. Kemarin saat gas habis, yang antar langsung pemiliknya, yang biasanya cuma duduk di belakang kasir. Begitu juga toko toko lain, yang jaga langsung ownernya. Karyawan udah pada mudik. DapurnyaVita juga gitu. Biasanya setelah mendecor banyak kue, loyang loyang dan segunung perabotan lenong jadi urusan asisten untuk membereskan nya. Sekarang...hiks...gunungan loyang menunggu sentuhan tangan ajaib.
Lucky me, Catherine rajin banget. Cuci piring, beresin kamar, cuci sebagian loyang, dia yang minta untuk mengerjakan. Yah untuk ukuran anak 7 tahun, hasil kerjanya bisa dibilang sangat memuaskan.

Tidak adanya asisten juga menimbulkan banyak masalah, seperti ketika saat mengoven cake, gas habis tanpa terdeteksi. Ya iyalah, orang ditinggal mandi. Ketika timer berbunyi dan aku mengintip oven, lhoooo...koq apinya dah mati. Untuk aku ingat ilmu dari Technical Advisor Tulip Chocolate yang pernah memberikan training. Kalau gas tiba tiba mati, jangan sekali kali membuka pintu oven. Segera ganti gas nya. Kalau gantinya nggak ada, ya sudah, biarkan cake tetap di dalam oven, matang dengan sisa sisa panas yang terperangkap dalam oven. Silahkan dicoba. Untung di rumah sih selalu ada tabung gas cadangan. Dan saat ketahuan apinya mati, suhu di oven masih menunjukkan angka 110C. Selamaaat deh. Nggak kebayang kalau bantat dan harus ngulang bikin cake. 30 telurnya itu yang sayang.

Tahun ini kami tidak mudik. Biasanya setiap tahun minimal 1 kali kami ke Sendang Sono, lanjut ke Semarang dan Solo. Belum sanggup rasanya merasakan kehilangan 1 penumpang. Kelucuan nya seperti saat 2 tahun lalu kami terjebak macet, dan Eyang bilang, nanti kalau ada tukang Wedang (ronde maksudnya) berhenti ya. Ben dengan semangat menyahut, " Aku juga mau....PEDANG kan ? " (saat itu Ben lagi suka koleksi pedang yang bisa nyala)
duh.... mudik masih jauh dari angan angan kami. Meski Eyang uyut (nenek-ku) yang sudah sepuh dan sakit parah pasti mengharapkan kedatangan kami. Meski kerinduan begitu terasa saat melihat suasana jalanan menuju kampung halaman yang terekam via kamera CCTV

Bulan puasa biasanya selalu memberikan aura yang lebih mellow. Aku sudah membayangkan bahwa puasa tahun ini pasti sarat kesedihan dalam keluarga kami. Untunglah order kue yang luar biasa banyak menyita seluruh pikiran dan tenaga. Untuk tidur saja nyaris tidak sempat. Pa yang masih sering melamun kalau pulang kantor. Pa masih sangat kehilangan. Nah daripada ngelangut, langsung saja aku hire Pa untuk ambil alih manajemen kue kue Lebaran. Dari cek order yang datang dalam aneka jenis, email, YM, sms (sampai pusing memilahnya semoga nggak ada yang terlewat), cek pembayaran, sampai skedul delivery. Lumayan...kapan lagi punya anak buah seorang Area Manager, hihihi...sekali kali gituh, ngurusin perusahaan istrinya. Hari hari terakhir malahan Pa ikut bantu membuat packing yang cantik dan juga merangkap jadi kurir. Makasih ya Pa....nti ditraktir Bakso Wonogiri deh. Yuk kita leyeh leyeh sambil nyicip cake strawberry special ini, dengan filling strawberry-cheese mousse, pasti bikin tenggorokan adeeem. :)

(Strawberry Cream Cheese cake)

1 Comments:

At 12:13 AM, Anonymous Anonymous said...

waa,,stoberi cream cheese cakenya di aplod jg,hihii...makasih ya bu vita....enak bgt walau byk krimnya tp ga eneg,mantab!! maaf merepotkan n ganggu acr keluarga,hihii-via-

 

Post a Comment

<< Home

happy 3th birthday