Pesanan kesekian dari Jeng Eka. Si mbak yang baik hati ini teman yang setia menemani chatting di malam hari (siang apalagi), menghibur dan menjadi tempat berkeluh kesah saat sedih, untung udah sempat ketemuan ya.
Kasian nya, meskipun sudah pesan beberapa kali dan dilapor-i sama penerima kuenya bahwa kuenya top markotop, endang markonce (halah istilah apapula itu?), wangi dan wenak tenan...namun jeng Eka belum berkesempatan mencicipi.
Yah bu..dikaw pan udah aku kasih resep plus diajarin cara bikin nya. Ya udah bikin sendiri sonoh hihihi....atau main kemari, nanti aku buatkan special.

Cerita soal kue, sering sekali ada kejadian lucu berkenaan dengan kue buatanku.
Beberapa waktu lalu Mira mampir ke rumah untuk mengantarkan polis. Kebetulan di rumah sedang ada Tiramisu, langsung si mbak aku minta menyuguhkan. Datanglah Tiramisu dalam potongan besar (duhh...dipikir yang makan kuli bangunan apa ? mana habis lah...)
Eh ternyata Mira nggak doyan kue, apalagi kue kue yang ber-butter cream.
Huhu....
eh..tapinya, itu kue dimakan sedikit sedikit dan ludes.
Komentarnya "baru kali ini makan kue sebanyak ini. Enak sih. Biasanya kue ulang tahun kalau nggak eneg, maghteg, agak pahit"
tinggal daku yang berpikir dalam hati, kenapa ya banyak yang bilang bahwa kue ku so light, tidak terlalu manis, tidak eneg, tidak maghteg, tidak bikin batuk...
Apakah ada kue ultah yang eneg atau bikin batuk ??? -bingung.com-

Labels: Cake for Boy