Monday, October 27, 2008
Castle Cake
Tahun ini Wilton mencanangkan sebagai Castle Cake year.
Hal ini malahan baru aku tahu saat browsing browsing ide castle cake yang dipesan oleh seorang Customer.
Sempat bertapa 3 hari 3 malam (itu mah sambil begadang belajar joomla kalee..hihi..), karena castlenya tidak mau pakai Background stryrofoam jadi seperti yang dijual di TBK, timbang sana sini enaknya itu menara menara dibuat pakai apa ya ?
Yah begitulah tukang kue, harus mempertimbangkan banyak aspek. Mau yang cantik dan mudah, pakai castle set Wilton yang muahall, juga belum dicek keberadaan nya di Tk Ani sebagai distributor Wilton. Mau pakai kue asli, secara pengiriman ke Pondok Gede yang jalan nya sebagian rusak, nanti malahan menaranya ambruk semua, kan kacau.
Akhirnya...here it is.
Meskipun hasilnya belum sempurna, tapi menurut aku inilah kue yang paling sulit pengerjaan nya tahun ini.
Sekarang sudah dapat "click" nya bagaimana assemble menara yang bagus, covering termudah dan rapi.
Semoga ada yang pesan lagi, coz I like the castle very much, haha..
Sunday, October 26, 2008
Barbie as the island princess
Ini pesanan kue super kilat plus super maksa.
Dari mamanya temen sekolah Cath, yang malam malam telpon karena anaknya ngambek. Nggak mau sekolah kalau besok ulang tahun nya nggak dirayakan. Nah lho...
Telpon udah jam 9 malam, sehabis telpon ditutup, aku memandang mixer, duh masa iya sih start baking jam segini ? Akhirnya cuek cuek bergembira, masuk kamar dan kue sih gimana besok ajalah, hehe.. secara baking equipment di rumah cukup memadai untuk menyelesaikan kue dalam max 2 jam saja maka tukang kue pun tidur dengan cuek.
Eh salah, sebelum tidur ngedit fotonya dulu, boleh percaya/tidak, menyelesaikan kue paling butuh waktu 2 jam, tapi mengedit edible foto, apalagi untuk karakter yang sulit atau foto yang "kurang bagus" kadang bisa lebih dari 2 jam, argghh.. Secara center point dari cake yang cantik adalah edible image nya, makanya gpp lah jadi perfeksionis dikit
Pagi pagi, si ibu jam 10 sudah datang ke rumah, katanya dia H2C, harap harap cemas takut kuenya belum matang.
Dan taadaaa...surprisee...
Kuenya sih udah siap dengan cantik, namun sebagai konsekuensinya, tukang kue belum mandi, hihi..
Thursday, October 16, 2008
Mickey Mouse Cake
Order cake kali ini sungguh membuat senewen. Meskipun Irma, pemesan; memberikan contoh kue dari internet yang tampaknya sangat simple.
Just Mickey Mouse head.
Lagi lagi aku belum pernah membuat kue seperti itu. Tapi harus berani mencoba, kalau nggak kapan majunya. Setelah Mickey jadi..rasanya kue koq sepi banget....kebetulan sedang bikin cupcake pesanan, jadi ditambah deh 4 buah cupcake di depan dan belakang, untuk tempat lilin ulang tahun.
Duuh aku tetap masih belum puas dengan hasil nya, belum perfect. Semoga lain kali bisa bikin yang lebih bagus.
Tapi senang dan surprise baca comment dari Irma di shoutbox :
15 Oct 08, 15:24
b4bigirl: Vita, thnx ya kue ultah Mickey-nya Wisha enak dan keren lhoo! ayo dong di posting! penasaran niiihOh iya pengumuman...banyak yang bertanya mengenai coklat yang aku pakai di sebagian cake apakah merknya M&M's yang sedang heboh itu. Bukan ya, aku pakai merk Delfi, jadi aman.
Oh..Indonesiaku
(Sebenernya sih cari lokasi tengah tengah antara posisi reporternya dan aku)
Dua hari kemudian, Stella dari ANTV telpon, meminta kesediaan wawancara seputar wanita yang berkecimpung di bidang saham untuk acara Topik.
Waks...meskipun aku sungguh merasa bahwa kompetensi ku di bidang saham masihlah pas -pasan, tapi akhirnya aku bersedia. Alasan nya, aku gembira akan adanya kepedulian pemerintah dan media terhadap aspirasi para investor retail yang pada masa lalu sering diabaikan.
Sungguh, kejatuhan bursa dunia dan Indonesia diluar dugaan.
Saat bulan puasa lalu, menyadari bahwa aku akan sangat sibuk luar biasa dengan order Lebaran dan tidak akan sempat memperhatikan market, semua portofolio sudah aku switch kepada long-term portofolio. Aman dong ...? huhu... siapa bilang. Lha ambrol nya gila gilaan, diluar ekspektasi. Bahkan Fund Manager Asing yang konon kabarnya berisikan analis yang ter-hebat pun bisa colaps.
Jadi kesimpulan nya apa ?
Waktu diwawancara ANTV, mereka bertanya tentang apa yang akan aku lakukan saat ini ? Menjual semua portofolio ? Tentu saja tidak. It's time to collect diamond on zircon price. Banyak perusahaan yang harganya jatuh sedemikian rupa sehingga berada di bawah fair value, bahkan book value. Tinggal pintar pintar investor mencermati fundamental perusahaan tersebut. Tugas pemerintah untuk melakukan edukasi pasar modal, supaya jumlah pemain retail lebih banyak, pasar bertambah efisien dan tidak tergantung pada dana asing. Tapi nya investor retail itu harus dibekali ilmu yang cukup untuk nyemplung di high-risk investment ini, FA (Fundamental Analysis), TA (Technical Analysis) dan terakhir GA (Gossip Analysis, haha...betul lho).
Anehnya yang banyak peduli terhadap edukasi pasar modal justru bukan pemerintah, malahan individu2 idealis yang sangat cinta negeri, misalnya my dear Guru, Pak Vier, Eyang Ratman (dengan obsesi woman-trader-club nya), dan Wan Al, God Bless U guys.
Efek diluar bursa...banyak orang bilang resesi di depan mata.
Be prepared for the worst.
Aku sih melihat sisi positifnya saja. Resesi akan menurunkan harga minyak, juga harga komoditas (minyak goreng, jagung, terigu). Seneng dong ibu ibu dan para bakul kue. Syukur syukur BBM ikutan turun (rada nggak janji sih)
Resesi juga akan mengakibatkan pengetatan budget. Kantor kantor, kalangan middle-up level yang semula adalah pelanggan bakery terkenal, akan beralih ke home-bakery. Harga home-made bakery pasti lebih murah dengan rasa yang lebih enak. Home industry bagaimanapun juga pasti memiliki cost structure yang lebih efisien. Eh seriusss lho...home baker memakai bahan-bahan premium yang sama bahkan lebih bagus daripada bakery hotel. Saat mendapat kesempatan berkunjung ke dapur ACS (Aerowisata Catering Service, catering Garuda dan maskapai penerbangan kelas atas lain;) yang maha luas, aku mendapati beberapa bahan seperti Vanilla Extract dengan merk yang sama dengan dipakai di dapurku. Dari hasil interogasi dengan Chefnya, bahan bahan tersebut hanya dipakai untuk pembuatan kue yang disajikan pada penumpang Business Class/First Class maskapai penerbangan tertentu (Yang mahal maksudnya). Ya iya lah....secara harga Vanilla Extract tersebut muahiiill..tapi rasanya, hmmm ga bakalan nipu.
Ada kisah lucu saat wawancara dengan ANTV di rumah. Kebetulan saat itu sedang banyak order kue. Lho..belakangan mas wartawan nya malah lebih banyak meliput kue kue yang sedang di oven. Whaaa...tau kue kue mau di shoot, kan aku siapkan kue kue cantik. Secara saking heboh mau wawancara, tumpukan kue sampai 12 loyang bener nggak di-apa apain. Trus aku malahan disuruh ber-acting mendecor kue yang sebenernya kuenya udah jadi dan siap diantar haha...
Itu yang di pojok itu reporternya ya...kenapa mojok gitu sih mas ? emang angle nya bagus disitu ? hihihi..
Mumpung udah sekalian narsis, ini foto saat dimuat di Kompas Minggu, beberapa minggu lalu.
Bersama Dini, Nadia, dan Rahma (Stella dan Nike nggak ada) teman teman lama yang jaraang banget ketemu di dunia nyata, meskipun chatting, email, sms sering. Topiknya Memberdayakan diri lewat dunia maya. Ada juga disebut sebut namaku yang berhenti kerja dan akhirnya sukses berjualan kue lewat internet (enggak ahh...aku belum merasa sukses koq)
berita terkait disini ya :
Bisnis Membuka Gerai Online
Memberdayakan Diri lewat Dunia Maya
Monday, October 13, 2008
Sweet Seventeen
Dapat pesanan mendadak dari teman milis, sesama bakul kue, Lulu, yang sekarang udah beralih jadi juragan lunch box.
Cake berbentuk angka 17. Wah terus terang aku belum pernah membuatnya, tapi...tariik mang. Tantangan menarik. Tambah menarik minta thema Harry Potter. Aku juga fans nya Harry Potter lho. Buku terakhir Harry Potter aku selesaikan dalam waktu 6 jam non-stop, haha ngebut. Rada bingung juga karena waktu yang mepet nggak sempat mengeringkan fondant figurine nya. Akhirnya cuma bikin topi Harry Potter dengan logo H, buku sihir dan bola kuning bersayap yang dimaksud sebagai golden snitch. Plus sapu terbang si Nimbus 2000 dan topi seleksi.
Sekeliling cake berhias logo Hogwarts dan asrama Gryffindor. Ada juga Harry Potter sedang main Quidditch.
Happy sweet-17 Mbak Amy
Balada Tukang Kue
Malam takbiran, kami bertiga masih setia menjadi penunggu Jakarta.
Secara asisten di rumah sudah bubar dan nyonya rumah masih terkena sindrom malas memasak (setelah lembur menyelesaikan lebaran order), maka kamipun sibuk hunting tempat makan yang masih buka.
Terdamparlah kami di depot surabaya, lumayan ada rujak cingur, tahu campur dkk.
Sambil menunggu pesanan kami, ada seorang ibu-ibu yang berbincang dengan istri pemilik depot itu. Si ibu rupanya tukang kue juga. Dia berkeluh kesah, bagaimana sulitnya jadi tukang kue harus begadang, bahkan di malam takbiran masih bikin kue. Bagaimana keluarga dan sanak saudaranya meremehkan profesinya sekarang dibandingkan waktu masih bekerja dulu.
Terakhir si ibu mulai sewot dan berkata enaknya jadi pegawai negri, cuti aja masih dapat uang cuti 1 juta. Sedangkan dia libur aja susah.
Aku dan suami senyum senyum mendengar pembicaraan itu. Sambil asik mengunyah rujak cingur. Karena depotnya kecil, lama lama si ibu mulai ngajak ngomong kami
"Iya kan mbak...paling enak itu memang jadi Pegawai Negeri"
haha...aku cuma senyum senyum aja, sambil bilang "ahh masa iya sihhh ?"
Tapi si ibu terus bercerita tentang enaknya jadi pegawai negeri dibandingkan jadi tukang kue, hingga lama lama aku gatel juga nanggapin.
Bu...saya kerja 10 tahun, jabatan terakhir Risk Manager sebuah BUMN besar, dan sampai saat resign, I'm just nobody.
(maksudnya nobody, yang kenal aku hanya teman kantor dan segelintir lingkungan kecil, sekalinya masuk TV sebagai peserta acara kuis dan bolak balik muncul di iklan kuis tersebut, sekantor langsung heboh dan keluar peraturan dilarang tampil di media huahaha...)
Kerja keras sekeras apapun rewardsnya cuma uang, bonus, naik pangkat...
But now, I owned my own beloved business. Kerja keras, begadang, rasanya nggak pernah masyalaah untuk ku. I got the rewards. Punya temen dan customer seantero dunia (rada hiperbola sih), berkali kali masuk TV dan media (dasar narsis, huahaha). Money ? ya jelas lah... Dan terutama kebebasan waktu. Asyik bukan ?
Setelah si ibu selesai makan dan pulang, aku bertanya pada pemilik depot. Rupanya si ibu adalah pemilik toko kue di sebelah, sebuah bakery yang lumayan, nggak kecil nggak besar.
Ya ampun. Lha aku cuma tukang kuwe rumahan aja, amat sangat mencintai dan menghargai profesiku.
I'm so proud I'm a home baker, a Working at home Mom. Apalagi kalau sampai punya bakery. (duh udah pingin banget sih...apadaya tangan tak sampai).
Penghargaan dari customer customerku yang membuat aku semakin mencintai profesiku, contohnya saat membuat kue pesanan dari dr. Ivonne Istanto, customerku yang sangat baik hati di Semarang (gambar diatas). Dr Ivonne sudah beberapa kali order kue dari dapurnyaVita, untuk sahabatnya, untuk saudaranya di Jakarta. Dan di libur Lebaran kali ini sudah sangat penasaran ingin mencoba kue dari dapurnyaVita. Kebetulan Farand (putrinya yang cantik) berulang tahun di Jakarta. Ini adalah salah satu kue edisi terakhir Lebaran. Dibuat saat para
asisten sudah berubah menjadi putri di kampung halaman masing masing (Cinderella kaleee...). Jadi mulai dari menimbang bahan kue, sampai mencuci loyang dikerjakan oleh ibu direktur (hihihi...). Dasar hobby kali yee...aku tetap gembira ria saat mengerjakan bagian terberat dalam pembuatan kue, yaitu mencuci segunung perabotan lenong. Tambah senang lagi waktu membaca email dari dr Ivonne :
"Mbak Vita, thanx ya, kue ultahnya Farand enuaaakk.. banget. Bener2 lembut n nggak eneg, cake serasa lumer di lidah . Kebetulan keluarga suami ngumpul semua, n semua muji kuenya. Sebelumnya udah pernah 2x mesen cake ke tukang kue online juga, tapi mereka bilang ini yang paling enak.
He... he.. kapan2 mau nyobain rasa yang lain deh. Thanx ya"
Mbak Ivonne..thanks atas ordernya, thanks juga atas supportnya during our hard time. Semoga someday bisa ketemu ya.
Secara asisten di rumah sudah bubar dan nyonya rumah masih terkena sindrom malas memasak (setelah lembur menyelesaikan lebaran order), maka kamipun sibuk hunting tempat makan yang masih buka.
Terdamparlah kami di depot surabaya, lumayan ada rujak cingur, tahu campur dkk.
Sambil menunggu pesanan kami, ada seorang ibu-ibu yang berbincang dengan istri pemilik depot itu. Si ibu rupanya tukang kue juga. Dia berkeluh kesah, bagaimana sulitnya jadi tukang kue harus begadang, bahkan di malam takbiran masih bikin kue. Bagaimana keluarga dan sanak saudaranya meremehkan profesinya sekarang dibandingkan waktu masih bekerja dulu.
Terakhir si ibu mulai sewot dan berkata enaknya jadi pegawai negri, cuti aja masih dapat uang cuti 1 juta. Sedangkan dia libur aja susah.
Aku dan suami senyum senyum mendengar pembicaraan itu. Sambil asik mengunyah rujak cingur. Karena depotnya kecil, lama lama si ibu mulai ngajak ngomong kami
"Iya kan mbak...paling enak itu memang jadi Pegawai Negeri"
haha...aku cuma senyum senyum aja, sambil bilang "ahh masa iya sihhh ?"
Tapi si ibu terus bercerita tentang enaknya jadi pegawai negeri dibandingkan jadi tukang kue, hingga lama lama aku gatel juga nanggapin.
Bu...saya kerja 10 tahun, jabatan terakhir Risk Manager sebuah BUMN besar, dan sampai saat resign, I'm just nobody.
(maksudnya nobody, yang kenal aku hanya teman kantor dan segelintir lingkungan kecil, sekalinya masuk TV sebagai peserta acara kuis dan bolak balik muncul di iklan kuis tersebut, sekantor langsung heboh dan keluar peraturan dilarang tampil di media huahaha...)
Kerja keras sekeras apapun rewardsnya cuma uang, bonus, naik pangkat...
But now, I owned my own beloved business. Kerja keras, begadang, rasanya nggak pernah masyalaah untuk ku. I got the rewards. Punya temen dan customer seantero dunia (rada hiperbola sih), berkali kali masuk TV dan media (dasar narsis, huahaha). Money ? ya jelas lah... Dan terutama kebebasan waktu. Asyik bukan ?
Setelah si ibu selesai makan dan pulang, aku bertanya pada pemilik depot. Rupanya si ibu adalah pemilik toko kue di sebelah, sebuah bakery yang lumayan, nggak kecil nggak besar.
Ya ampun. Lha aku cuma tukang kuwe rumahan aja, amat sangat mencintai dan menghargai profesiku.
I'm so proud I'm a home baker, a Working at home Mom. Apalagi kalau sampai punya bakery. (duh udah pingin banget sih...apadaya tangan tak sampai).
Penghargaan dari customer customerku yang membuat aku semakin mencintai profesiku, contohnya saat membuat kue pesanan dari dr. Ivonne Istanto, customerku yang sangat baik hati di Semarang (gambar diatas). Dr Ivonne sudah beberapa kali order kue dari dapurnyaVita, untuk sahabatnya, untuk saudaranya di Jakarta. Dan di libur Lebaran kali ini sudah sangat penasaran ingin mencoba kue dari dapurnyaVita. Kebetulan Farand (putrinya yang cantik) berulang tahun di Jakarta. Ini adalah salah satu kue edisi terakhir Lebaran. Dibuat saat para
asisten sudah berubah menjadi putri di kampung halaman masing masing (Cinderella kaleee...). Jadi mulai dari menimbang bahan kue, sampai mencuci loyang dikerjakan oleh ibu direktur (hihihi...). Dasar hobby kali yee...aku tetap gembira ria saat mengerjakan bagian terberat dalam pembuatan kue, yaitu mencuci segunung perabotan lenong. Tambah senang lagi waktu membaca email dari dr Ivonne :
"Mbak Vita, thanx ya, kue ultahnya Farand enuaaakk.. banget. Bener2 lembut n nggak eneg, cake serasa lumer di lidah . Kebetulan keluarga suami ngumpul semua, n semua muji kuenya. Sebelumnya udah pernah 2x mesen cake ke tukang kue online juga, tapi mereka bilang ini yang paling enak.
He... he.. kapan2 mau nyobain rasa yang lain deh. Thanx ya"
Mbak Ivonne..thanks atas ordernya, thanks juga atas supportnya during our hard time. Semoga someday bisa ketemu ya.