Rupanya hidup ini sama persis seperti menjalankan perusahaan. Banyak hal hal tak terduga yang terjadi dan dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Aku masih ingat ketika masih bekerja sebagai Risk Management, dan harus mengevaluasi ulang kelangsungan usaha customer customer kami yang tiba tiba merugi atau bahkan bangkrut karena kerusuhan atau bencana alam. Suatu hal yang tak pernah bisa diprediksi, semua proyeksi harus dihitung ulang, bahkan ada yang tidak bisa dihitung lagi karena perusahaan nya langsung lenyap.
Begitu juga hidup, banyak peristiwa yang terjadi tiba tiba dan membelokkan jalan hidup yang sudah direncanakan secara terperinci.
Kadang kita lupa, bahwa diatas segala rencana kita, ada DIA yang maha berencana, DIA yang maha memiliki.
Ditengah kehidupanku yang akhir akhir ini terasa sangat "kelabu", tiba tiba muncul berita mengejutkan.
Aku dinominasikan sebagai Bunda of The Year oleh komunitas BundaInBiz, suatu komunitas bunda bekerja dari rumah yang terbesar dan terhebat. Senang, tentu dong....meskipun lagi lagi timbul perasaan tidak layak, sama persis seperti yang aku rasakan saat blog ini dinominasikan sebagai salah satu Blog terbaik untuk kategori Woman's Issue dalam Pesta Blogger 2007 lalu.
Persis seperti lagunya Mulan Jameela, "Aku bukan wonderwoman". Aku hanyalah seorang bunda biasa, dengan kegiatan yang "luarbiasa". Maksudnya luar biasa, terlalu banyak yang di-mau-in, ngurus keluarga, sambil ngurus bisnis bisnisku, Birthday Cake dan Edible Image, serta nyambi jadi stock trader. Sudah dipastikan bahwa hasilnya juga luar biasa, maksudnya luar biasa berantakan, hehe..
Justru dari BundaInBiz aku banyak belajar dari para bunda yang betul betul luar biasa. Silahkan bergabung, dijamin nggak rugi.
Mama harus semangat dong.... itu kata kata Ben yang entah kenapa sering terngiang ngiang akhir akhir ini. Tepatnya itu kata kata yang diucapkan Ben saat aku belajar naik motor. Juga sering diucapkan saat begitu banyak order di rumah yang terbengkalai, dan aku malah malas malasan.Maksudnya Ben sih, harus semangat supaya kerjaan cepat selesai dan bisa main game dengan nya.
What a smart boy...(how are you my guardian angel ?)
Baik Nak, mama akan (berusaha tetap) semangat.
Apa yang ketinggalan ya ? Oh iya...dilarang posting tanpa foto kue, karena suka diprotes hehe...Ada yang lucu, seringkali orang yang mau pesan kue bertanya : "kuenya enak nggak ?"Duh pertanyaan yang sulit dijawab, karena sejujurnya aku lebih doyan pastel atau kue lumpur dibandingkan cake.
Akhirnya aku jawab, silahkan lihat komentar komentar dari para pemesan deh.
Kue pesanan kali ini, bikin deg deg an. Karena maunya berwarna merah. Para tukang kue pasti sudah tau, betapa susahnya mendapatkan warna merah yang benar benar merah. Makanya sedapat mungkin aku menghindari kue berwarna merah. Untung pemesan puas, dan repeat order untuk minggu depan dengan logo berwarna merah (argghhh...merah lagi).
Berarti kuenya enak ? hehe..silahkan tanya sama yang pesan ya...
Tuesday, May 27, 2008
(Harus tetap) Semangat..!
Wednesday, May 21, 2008
Baking Blue
Saat bakul kuwe terkena "baking blue" rasanya semua kue yang dibikin nggak ada bagus bagusnya. Makanya males posting.
Tapi koq banyak banget yang telpon dan protes "Mbak, kenapa sih isi blognya sedih sedih melulu ? Kapan posting kue kue lagi ?"
Iya ya.... tapi bagaimana lagi ? Memang rasa sedih itu belum hilang dari hatiku. Meskipun airmata yang tertumpah, rasanya stok airmata 20 tahun sudah dihabiskan dalam bulan ini. Ini sebagian kue kue yang aku buat akhir akhri ini dan sempat diabadikan. Paling menguras perasaan adalah pembuatan kue Naruto, karena desain edible itu sebetulnya direncanakan to be Ben's Bday cake. Belum selesai karena Ben agak ogah ogahan, karakter yang diinginkan untuk teman Naruto ganti ganti terus. Firasat kali ya. Memandang karakter Naruto selalu menimbulkan rasa "ngilu". Tapi kadang aku sengaja..supaya aku nggak sedih terus dan memberatkan Ben.
Tuesday, May 06, 2008
menjelang 40 hari kepergian ben
Hari masih berlalu dengan sama.
Matahari masih terbit pada waktu yang sama dengan keceriaan pagi hari yang sama.
Namun semuanya terasa berubah bagi kami, sejak Ben tiada.
Keluarga kelinci yang bahagia...begitu Pa selalu menyebut keluarga kami dulu.
ahh..sudahlah, mengenang yang lalu lalu selalu membuat mata basah tak berkesudahan.
Kenangan akan Ben, selalu merupakan kenangan yang penuh keceriaan.
Kegembiraan, semangat pantang menyerah, adalah sesuatu yang sangat banyak aku dapatkan dari Ben.
Sejak hamil, dilahirkan, sampai masa kanak kanaknya, Ben adalah anak yang sangat tidak pernah merepotkan kami. (Kenangan terindah saat melahirkan Ben, hanya 30 menit di RS Ben sudah lahir, sama sekali tanpa susah).
Bahkan sampai saat berpulangnya.
Saat Ben tiada, aku benar benar shock dan tidak bisa berpikir. Baru pertama seumur hidupku, aku tidak tau apa yang harus aku kerjakan. Biasanya hidupku selalu terencana. Plan A, kalau meleset ada plan B, Plan C dst.
Saat itu aku betul betul tidak tahu dan tidak peduli apa yang harus aku kerjakan.
Beruntung begitu banyak orang yang sayang pada Ben, sahabat sahabat dari Lingkungan Maria
Mediatrix dimana dulu aku menjadi bendahara selama bertahun tahun, sahabat sahabat milis, teman teman kantor Pa, dan tentunya para tetangga.
Mereka semua yang mengurusi sejak dari persiapan keberangkatan, pengurusan pemakaman, acara di rumah dan semuanya.
Sungguh kaget melihat bahwa semua sudah rapi, entah siapa yang mengurusi.
Terimakasih sahabat..
(cerita lucu dibalik duka, beberapa teman bercerita bahwa mereka mengadakan kopdar dadakan di rumahku, ada yang bertemu mantan boss nya, ada yang bertemu fotomodel idola nya saat remaja, bahkan teman teman kuliah melanjutkan dengan reuni dadakan sepulang dari rumahku)
Dalam kedukaan yang mendalam karena kehilangan Ben, aku menemukan banyak sekali sahabat.
Sejak Ben di RS, begitu banyak sahabat yang menguatkan dengan kunjungan dan doanya.Aku tak pernah merasa sendiri dan kesepian karena setiap saat pasti saja ada sahabat yang berkunjung.Mendampingiku saat aku begitu gemetaran berada di ICU, karena melihat begitu banyak peralatan yang tersambung di tubuh anakku dengan bunyi bunyi yang menyeramkan, namun aku HARUS mendampingi anakku.
(Aku melihat begitu banyak keluarga pasien lain yang menanggung kesedihan dan kebingungan seorang diri. Ingin menghibur, tapi aku sendiri sedang sangat "berbeban berat")
Sampai hari ini pun demikian.Begitu banyak sahabat yang menghibur dengan berbagai cara yang unik. Mulai dari telpon, kiriman novel humor, sampai yang nge-gabrukin kerjaan.
Hari ini menjelang 40 hari Ben esok...betapa cepat waktu berlalu.Saat kami sibuk menyiapkan acara esok, memasak menyiapkan souvenir dll..tak dapat dielakkan aku selalu teringat akan ulang tahun Ben. Perayaan ulang tahun yang sedianya diadakan tgl 31 Maret di
sekolah.
Betapa Ben benar benar anak yang sangat baik dan mengerti. Sebetulnya dia minta ulang tahunnya dirayakan di rumah. Namun saat aku memberi pengertian bahwa tahun ini Ben masuk SD dan karena Ben ingin sekolah di sekolah yang bagus, makanya biayanya mahal. Ulang tahun di rumah khan nggak bisa "ala kadarnya", jadi di sekolah saja ya, bareng teman teman tgl 31. Nanti mama buatkan kue Naruto yang paling bagus
dan aku masih ingat betul ucapan Ben "Ooo...iya deh nggak papa di sekolah aja"
Jadi pada hari ulang tahun nya, 6 Maret, Ben hanya minta dibuatkan cupcake yang akan dibagi kepada teman teman bermain nya. So simple....benar benar anak baik.
Seorang sahabat menghiburku, katanya : Kepergian Ben adalah pada waktu yang sangat baik.Rekan rekan muslim pada saat itu sedang melaksanakan sholat Jumat. Pintu surga saat itu sedang terbuka.
Ben...mama yakin kamu sudah bahagia di surga.Tiada kebahagiaan yang lebih besar bagi seorang ibu kecuali melihat anaknya bahagia
(tapi kenapa ya, rasa sedih itu nggak hilang hilang ?)
-jeda sejenak menyusut deraian air mata yang tak tertahan-
tampaknya aku benar benar harus sangat sibuk untuk melupakan kesedihan ini.
Try to find a job (again), semoga masih "laku"
Matahari masih terbit pada waktu yang sama dengan keceriaan pagi hari yang sama.
Namun semuanya terasa berubah bagi kami, sejak Ben tiada.
Keluarga kelinci yang bahagia...begitu Pa selalu menyebut keluarga kami dulu.
ahh..sudahlah, mengenang yang lalu lalu selalu membuat mata basah tak berkesudahan.
Kenangan akan Ben, selalu merupakan kenangan yang penuh keceriaan.
Kegembiraan, semangat pantang menyerah, adalah sesuatu yang sangat banyak aku dapatkan dari Ben.
Sejak hamil, dilahirkan, sampai masa kanak kanaknya, Ben adalah anak yang sangat tidak pernah merepotkan kami. (Kenangan terindah saat melahirkan Ben, hanya 30 menit di RS Ben sudah lahir, sama sekali tanpa susah).
Bahkan sampai saat berpulangnya.
Saat Ben tiada, aku benar benar shock dan tidak bisa berpikir. Baru pertama seumur hidupku, aku tidak tau apa yang harus aku kerjakan. Biasanya hidupku selalu terencana. Plan A, kalau meleset ada plan B, Plan C dst.
Saat itu aku betul betul tidak tahu dan tidak peduli apa yang harus aku kerjakan.
Beruntung begitu banyak orang yang sayang pada Ben, sahabat sahabat dari Lingkungan Maria
Mediatrix dimana dulu aku menjadi bendahara selama bertahun tahun, sahabat sahabat milis, teman teman kantor Pa, dan tentunya para tetangga.
Mereka semua yang mengurusi sejak dari persiapan keberangkatan, pengurusan pemakaman, acara di rumah dan semuanya.
Sungguh kaget melihat bahwa semua sudah rapi, entah siapa yang mengurusi.
Terimakasih sahabat..
(cerita lucu dibalik duka, beberapa teman bercerita bahwa mereka mengadakan kopdar dadakan di rumahku, ada yang bertemu mantan boss nya, ada yang bertemu fotomodel idola nya saat remaja, bahkan teman teman kuliah melanjutkan dengan reuni dadakan sepulang dari rumahku)
Dalam kedukaan yang mendalam karena kehilangan Ben, aku menemukan banyak sekali sahabat.
Sejak Ben di RS, begitu banyak sahabat yang menguatkan dengan kunjungan dan doanya.Aku tak pernah merasa sendiri dan kesepian karena setiap saat pasti saja ada sahabat yang berkunjung.Mendampingiku saat aku begitu gemetaran berada di ICU, karena melihat begitu banyak peralatan yang tersambung di tubuh anakku dengan bunyi bunyi yang menyeramkan, namun aku HARUS mendampingi anakku.
(Aku melihat begitu banyak keluarga pasien lain yang menanggung kesedihan dan kebingungan seorang diri. Ingin menghibur, tapi aku sendiri sedang sangat "berbeban berat")
Sampai hari ini pun demikian.Begitu banyak sahabat yang menghibur dengan berbagai cara yang unik. Mulai dari telpon, kiriman novel humor, sampai yang nge-gabrukin kerjaan.
Hari ini menjelang 40 hari Ben esok...betapa cepat waktu berlalu.Saat kami sibuk menyiapkan acara esok, memasak menyiapkan souvenir dll..tak dapat dielakkan aku selalu teringat akan ulang tahun Ben. Perayaan ulang tahun yang sedianya diadakan tgl 31 Maret di
sekolah.
Betapa Ben benar benar anak yang sangat baik dan mengerti. Sebetulnya dia minta ulang tahunnya dirayakan di rumah. Namun saat aku memberi pengertian bahwa tahun ini Ben masuk SD dan karena Ben ingin sekolah di sekolah yang bagus, makanya biayanya mahal. Ulang tahun di rumah khan nggak bisa "ala kadarnya", jadi di sekolah saja ya, bareng teman teman tgl 31. Nanti mama buatkan kue Naruto yang paling bagus
dan aku masih ingat betul ucapan Ben "Ooo...iya deh nggak papa di sekolah aja"
Jadi pada hari ulang tahun nya, 6 Maret, Ben hanya minta dibuatkan cupcake yang akan dibagi kepada teman teman bermain nya. So simple....benar benar anak baik.
Seorang sahabat menghiburku, katanya : Kepergian Ben adalah pada waktu yang sangat baik.Rekan rekan muslim pada saat itu sedang melaksanakan sholat Jumat. Pintu surga saat itu sedang terbuka.
Ben...mama yakin kamu sudah bahagia di surga.Tiada kebahagiaan yang lebih besar bagi seorang ibu kecuali melihat anaknya bahagia
(tapi kenapa ya, rasa sedih itu nggak hilang hilang ?)
-jeda sejenak menyusut deraian air mata yang tak tertahan-
tampaknya aku benar benar harus sangat sibuk untuk melupakan kesedihan ini.
Try to find a job (again), semoga masih "laku"